Rabu, 12 Agustus 2009

PEMBELAJARAN ENTREPRENEUR



PEMBELAJARAN ENTREPRENEUR

  1. Dasar Pemikiran:
    • Penerapan Visi dan Misi Pendidikan Ursulin.
    • Sebagai terobosan baru penerapan pembelajaran yang dapat menyiapkan siswa ke arah kemandirian untuk berkreasi dan berinovasi.

  1. Tujuan:

· Pembelajaran penanaman nilai untuk meningkatkan relasi antara manusia dengan Tuhan, sesama dan ciptaan, maka sekolah memberikan perhatian utama pada pembangunan karakter, kesadaran hidup bersama dan penghargaan pada ciptaan sebagai ekspresi dari relasi antara manusia dengan Tuhan.

· Pembelajaran yang bersifat holistik yang mendukung pertumbuhan siswa dalam berbagai aspek pengetahuan, skills dan karakter.

· Metode pembelajaran entrepreneur terintegrasi dalam Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan, yang bertujuan mendorong siswa untuk kreatif, gembira dan mampu menghargai lingkungan.

· Pembelajaran yang diterapkan melalui praktek-praktek untuk menumbuhkan/membangkitkan daya kreativitas untuk berinovasi yang baru.

· Menyiapkan anak-anak untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta mampu mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dengan cara-cara baru.

· Agar siswa memiliki potensi untuk berkreasi dan berinovasi, berani mencari peluang-peluang baru serta berani mencoba yang baru (perilaku mencipta dan hasil ciptaan berguna dan bernilai untuk kehidupan).

  1. Tahap-Tahap Pembelajaran:

1. Tahapan Eksplorasi

Siswa berlatih mencari dan menggali informasi, fakta-fakta, masalah agar dapat menemukan hal pokok yang harus diperhatikan.

2. Tahap Perencanaan

Siswa berkreasi dan berani untuk mencoba menuangkan suatu rencana kerja. Tahap ini melatih siswa untuk mempertimbangkan masalah waktu, tujuan atau target yang akan dicapai, prosedur kerja serta tantangan yang mungkin akan ditemukan.

3. Tahap Pelaksanaan

Siswa melakukan suatu tindakan yang telah direncanakan untuk menghasilkan sesuatu. Penekanan tahap ini adalah melatih siswa bekerja bersama sesuai rencana.

4. Tahap Komunikasi

Siswa berlatih bagaimana mengkomunikasikan hasil kerja kepada orang lain agar hasil kerjanya mendapat penghargaan. Tahap ini sangat perlu agar siswa berlatih ketrampilan berkomunikasi dan mengenal respon dari orang lain. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah melatih kepercayaan diri.

5. Tahap Refleksi

Proses mengenali kelemahan dan kekuatan sendiri. Tahap refleksi akan mendorong siswa untuk mengindentifikasi hal yang telah dicapai atau yang belum, sehingga siswa dapat memperbaikinya.

Melalui siklus belajar ini sangat diharapkan akan terbentuk pola bereksplorasi dan perilaku mencipta. Pembelajaran mendorong siswa untuk mencari, menemukan, mencipta sesuatu yang baru. Pola belajar tidak hanya ”menerima” tapi merupakan proses ”menghasilkan”. Mengajar bukan lagi hanya memberi, namun mengambil atau mengeluarkan potensi dari diri siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar